Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Perkuliahan terakhir Filasafat....

  Pertama pak Cip mempresentasikan Driyarkara...Mbah Nala ya Puruhita... Ternyata banyak sekali yang dijeaskan tentang Driyarkara Eksistensialisme,,, Pak Cip: Mengapa...?mengapa & mengapa...?? Mbah Nala seorang penulis ulung... Rasionalis...eksistensialis.. Arahnya...piye carane / solusine urip... Membela mahasiswa... Pendidikan sangat penting,menyatu degah aliran darah manusia Usia muda usia yang menentukan,manusiakan kemudaan kalian.... Hominisasi menuju humanisasi Homini= matengno nalarmu, matengno ragamu Humani=dicampur saat terjun dengan sak padane urip Dalam diri manusia ada “apa-apa” Pak Cip: Drijarkara tak lepas dari filsafat wong jowo,, Mas Al.. . mengolah Ki Hajar Dewantara Cukup dikenal filsafatnya di tanah Jawa, Tapi kadang di saudara luar Jawa, baru dikenal sebagai bapak pendidikan Membangun manusia yang seutuhnya, Untuk mendapat kesempurnaan hidup Memanusiakan manusia... Tujuan hidup yaitu penguasaan diri,,ngerti, ngra

Deskripsionari

Adalah Gang Prenjak yang merupakan salah satu gang diantara ratusan atau mungkin mencapai ribuan gang di kota Yogyakarta. Seperti layaknya gang-gang lainnya, gang tersebut dihuni oleh insan-insan yang setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, kebhinekaan, UUD ’45 dan Pancasila jelasnya. Ada kehidupan nyaman, tentram dan mengalir apa adanya seperti halnya lagu “Don’t Worry” yang dalam liriknya menggunakan kutipan pesan-pesan Bob Marley kepada sanak saudaranya yang rumahnya dekat hingga yang jauh. Tak kalah menariknya lagi, di gang itu terdapat pekerja-pekerja yang mempunyai daya juang tinggi dalam menghadapi alur kehidupannya, pekerja keras yang selalau berkarya, kreativ, betah melek dan loyalitas tinggi terhadap sesama manusia maupun hewan di sekitarnya. Pakdhe Har beserta budhe, beliau adalah dua diantara beberapa tokoh sesepuh masyarakat yang dituakan di gang yang selalu menawarkan pesona flamboyan yang tidak lain adalah Gang Prenjak. Setiap ada obrolan siang dianta