Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

Refleksi Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 18: Apakah Mat Kontradiktif (Tanggapan utk Ibu Kriswianti)

Refleksi: Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 18: Apakah Mat Kontradiktif (Tanggapan utk Ibu Kriswianti) Oleh: Dr. Marsigit Direfleksi oleh: DAFID SLAMET SETIANA P. Mat B PPs UNY 2011 Aspek Ontologi Pada hakikatnya untuk belajar filsafat ataupun belajar yang lain kita membutuhkan keikhlasan dan totalitas. Jadi untuk memahami sesuatu jangan hanya dengan membaca sepotong-sepotong, bahkan jika pelu berkali-kali agar kita benar-benar tau makna dari yang kita peajari tersebut. Aspek Aksiologi Untuk mencapai pemahaman/keberhasilan dari sesuatu yang kita pelajari, kita mesti ikhlas dan secara totaitas benar-benar berusaha mempelajarinya. Aspek Epistimologi Dengan meresapi makna dari elegi ini, kita akan mengerti akan pentingnya kesungguh-sungguhan dalam mempelajari sesuatu jika kita benar-benar ingin memahaminya.

Refleksi Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 17: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Ketujuh)

Refleksi: Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 17: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Ketujuh) Oleh: Dr. Marsigit Direfleksi oleh: DAFID SLAMET SETIANA P. Mat B PPs UNY 2011 Aspek Ontologi Matematika, gimanapun alasannya tetaplah kontradiktif. Mungkin setiap kali matematika mempertontonkan mukanya adalah sesuatu yang konsisten yang sudah kelihatan paten dan mantap, tapi itu muka saja…dibalik semua itu kontradiktiflah semuanya. Aspek Epistimologi Muka matematika yang selalu mempertontonkan kekonsistenannya, mungkin kalau di buka secara blak-blakkan matematika bagaikan raja yang kehilangan mahkota. Itulah sebabnya selalu ditutupi dengan cadar konsisten setiap saat. Aspek Aksiologi Sebagai orang-orang matematika khususnya jangan bertindak membanggakan ilmu matematika kita. Itu hanyalah ilmu biasa, dan tidaklah membanggakan hanya dengan menguasai ilmu matematika.

Refleksi Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 16: Apakah Matematika Kontradiktif (Bagian Keenam)

Refleksi: Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 16: Apakah Matematika Kontradiktif (Bagian Keenam) Oleh: Dr. Marsigit Direfleksi oleh: DAFID SLAMET SETIANA P. Mat B PPs UNY 2011 Aspek Ontologi Pada hakikatnya matematika adalah kalimat-kalimat yamg penuh dengan kekontradiksian. Kalimat-kalimat tersebut nilai kebenarannya sangat tergantung pada ruang dan waktu. Dan tidak hanya kalimat matematika, tetapi kalimat-kalimat yang lain juga tak akam terhindar dari kekontradiksian. Aspek Epistimologi Kalimat dalam matematika sama seperti kalimat yang kita gunakan sehari-hari hanya saja beda cara penyampaiannya. Kalimat matematika terkesan lebih kaku dan tegas. Aspek Aksiologi Apabila kita mencoba mengerti akan makna dari elegi ini, mungkin kita akan mengetahui bahwa bahasa matematika sebenarnya sama seperti bahasa ataupun kalimat yang biasa kita gunakan sehari-hari, hanya saja beda cara penyampaiannya.

Refleksi Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 16: Apakah Matematika Kontradiktif (Bagian Keenam)

Refleksi: Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 16: Apakah Matematika Kontradiktif (Bagian Keenam) Oleh: Dr. Marsigit Direfleksi oleh: DAFID SLAMET SETIANA P. Mat B PPs UNY 2011 Aspek Ontologi Pada hakikatnya matematika adalah kalimat-kalimat yamg penuh dengan kekontradiksian. Kalimat-kalimat tersebut nilai kebenarannya sangat tergantung pada ruang dan waktu. Dan tidak hanya kalimat matematika, tetapi kalimat-kalimat yang lain juga tak akam terhindar dari kekontradiksian. Aspek Epistimologi Kalimat dalam matematika sama seperti kalimat yang kita gunakan sehari-hari hanya saja beda cara penyampaiannya. Kalimat matematika terkesan lebih kaku dan tegas. Aspek Aksiologi Apabila kita mencoba mengerti akan makna dari elegi ini, mungkin kita akan mengetahui bahwa bahasa matematika sebenarnya sama seperti bahasa ataupun kalimat yang biasa kita gunakan sehari-hari, hanya saja beda cara penyampaiannya.

Refleksi: Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 15: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Kelima)

Refleksi: Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 15: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Kelima) Oleh: Dr. Marsigit Direfleksi oleh: DAFID SLAMET SETIANA P. Mat B PPs UNY 2011 Aspek Ontologi Pada hakikatnya matematika yang kita pelajari selama ini adalah matematika yang terikat dengan ruang dan waktu. Matematika yang kita pelajari dinyatakan benar pada ruang dan waktu yang menganggapnya benar dan begitu pula sebaliknya. Ilmu matematika bukanlah segalanya ada matematika yang lebih hebat yaitu perhitungan-Nya. Aspek Epistimologi Ruang dan waktu sangat berpengaruh pada nilai kebenaran pada matematika yang selama ini kita pelajari. Aspek Aksiologi Dengan mencoba mengerti makna nasihat dari elegi ini kita akan mengetahui betapa terbatasnya ilmu-ilmu yang dirancang oleh manusia termasuk ilmu matematika.

Refleksi Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 14: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Keempat)

Releksi: Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 14: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Keempat) Oleh: Dr. Marsigit Direfleksi oleh: DAFID SLAMET SETIANA P. Mat B PPs UNY 2011 Aspek Ontologi Pada hakikatnya kontradiksi filsafat adalah kontradiksi yang tidak termakan oleh ruang dan waktu. Berbeda dengan kontradiksi yang biasa kita perbincangkan pada kehidupan kita sehari-hari yang masih terikat oleh ruang dan waktu. Aspek Epistimologi Jika kita mengerti akan kontradiksi yang dimaksud dalam filsafat, maka kita mengerti bahwa di dunia ini semua adalah kekontradiksian yang tiada henti. Aspek Aksiologi Dengan merenungi arti elegi ini, kita akan berpikir lebih luas lagi dan terhindar dari sifat sombong manusia yang sebenarnya hanyalah makhluk kecil dan lemah.