ELEGI MENGGAPAI PERBINCANGAN BARISAN ARITMETIKA
Jiwaku terbang, anganku melayang seiring lari-lari kecilku di dunia yang belum aku kenal. Selintas kutatap pepohonan yang dari batang hingga ujung daun berwarna hitam kelam. Aku semakin tidak mengenal alam apa ini. Aku terus mencoba berlari dan terus berlari meski rasa rasa lelah telah merangkul erat jiwa ini. Di sela padang rumput luas tempat aku melangkah salah satu pohon nan rindangpun menyapaku untuk melepas lelah. Kurebahkan badanku dibawah rindangnya pohon yang sebenarnya juga belum aku kenal. Di saat seperti itu datanglah makhluk yang aku merasa juga belum mengenalnya. Mata, hidung, mulut hingga seluruh mukanya begitu aneh hingga tulisan dan perkataanku tidak mampu ataupun cukup untuk mendiskripsikannya. Tapi yang jelas makhluk itu memakai jubah panjang sekali hingga mataku tak mampu melihat ujung dari jubahnya. Dalam hatiku merasa keanehan yang luar biasa tapi sekejap kujadikan biasa karena aku ingat bahwa alam ini aneh, jiwa ini aneh dan wahhh….mengapa aku harus bingung jika