Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

BANGUNAN TUA DI SUDUT KAMPUS

Tetes embun layangkan anganku pagi tadi Anganku terbang, berputar-putar Lalu singgah di Bangunan Tua di Sudut Kampus Bangunan tua di sudut kampus Di sana ku berdiri di antara ilalang bimbang ku kais perca ilmu dunia Ku bayangkan dunia nanti Bangunan tua di sudut kampus Berdiri gontai di sudut kampus Selintas kutatap lelaki setengah baya termangu di sampingku Setiap senyumnya begitu misteri di mataku Bangunan tua di sudut kampus Menemaniku puluhan tahun yang lalu Menasihatiku dengan ribuan tanya Yang kadang tak mampu kuejawantah Bangunan tua di sudut kampus Disitu aku singgah Dengan ragu, tanya, hingga kapan di hari esok Dari pagi, siang, sore, meski kadang tiada malam... Sekarang gelap, meski di sekitarku diterangi lampu Mungkin hari ini aku diberi malam... Bangunan tua di sudut kampus... Selamat tidur... ku harap esok masih ada cerita.

ELEGI KETENANGAN HIDUP (I)

By: Dafid Slamet Setiana Aku berteriak dalam sepiku. Jiwaku berontak mencari apa yang akan kucari. Setiap aku mendapatkan yang kucari, ternyata itu hanya sebagian dari yang kucari. Kebimbangan menjadi kawan setia yang menemani perjalanan langkahku menuju ruang hampa yang penuh dengan ketetapan, titik, tanda seru hingga pengertian pangkal yang tiada lagi bisa kubantah. Hingga saat ini, aku masih berjalan dan terus berjalan diantara semak belukar tanya, comberan-comberan kenistaan, bangkai-bangkai penuh belatungpun memenuhi tanah yang aku pijak. Saat ini, aku tidak tahu lagi apa yang aku tahu. Yang aku tahu hanyalah semua yang aku tidak tahu, dan itupun aku tidak tahu. Hingga akupun akhirnya tersenyum karena ternyata aku tidak tahu….Kembali aku mengingat saat dulu, saat aku masih jauh dari titik koordinat alur hidupku saat ini. Disana awan terasa cerah, angin sepoi-sepoi menyapa nafas ringanku, langit mendungpun hanya terjadi setiap pukul 12 malam saat aku telah terlelap. Sekejap akup

REFLEKSI PERKULIAHAN FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

“FILSAFAT”, mungkin seberkas kata tersebut sudah tidak asing lagi di kehidupan kita sehari-hari. Namun pengenalan kita terhadap filsafat mungkin masih begitu dangkal atau bahkan hanya sebatas pernah mendengar kata “filsafat” itu. Karena makna dari kata “filsafat” itu sebenarnya sangat mendalam hingga batas kedalamannya tidak dapat dihitung oleh kemampuan manusia yang terbatas adanya. Dalam perjalanan alur hidup yang saya lalui, mungkin saya telah digariskan oleh Tuhan YME untuk merasakan fenomena di salah satu universitas negeri yang berada di kota pelajar (Yogyakarta) yaitu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Saat saya menulis “Refleksi Perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika” ini, status saya adalah sebagai Mahasiswa Pendidikan Matematika semester enam di Fakulats Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), UNY. Di semester enam ini saya mengikuti mata kuliah “Filsafat Pendidikan Matematika” yang diampu oleh Bapak Dr. Marsigit yang menurut saya beliau adalah salah satu ahli fi

Jendela Kampusku

aku duduk di ujung barat sayup wajahmu kulayangkan di jendela kampusku kutulis puisi pengusir penat penat enggan terbang dari jiwaku karena penat itu aku aku ingin terbang sejauh-jauhnya hingga aku kembali.. aku ingin melupakan semua hingga aku ingat dengan jelas!!

malam ini

pandangku kulayangkan sebatas ruangan puskom yang kian membuat badanku menggigil kedinginan. kulihat jam digital yang menunjukkan pukul 1:43 pagi. aku sekarang lagi ngetik-ngetik se tik-tik jariku yang mulai tak terarah. sepintas kulihat Hudi di sampingku juga lagi nulis se enak jarinya. hmmmm........... apa maksud dari malam ini, hatiku penat ....sepenat emosiku sewaktu bayi!!hee....sok2an inget jee! mata sayu terlihat jelas dari pandangan-pandangan insan yang masih terjaga di pusat komputer ini. elllehh, di depanku ada seorang yang masih bisa ketawa-ketiwi, g tw kenapa?, ti tak pkir-pkir kayaknya dia lagi catingan.. huuuuudi, lagi-lagi dia membaca hasil tilisannya barusan. namanya tulisan jelek , mau dibaca-beberapa kalipun ya tetep ajalah huddd jeleknya g' ketulungan. heee pembaca kini aku mau meliput yang berada di sebelah utaraku,maksudku selain hudi(bosan hudi truzzz)....ada orang oake baju putih, berheadsead....ihhh lagi ngupil ternyata,,tau ga' upilya di taruh dikeyboar

Mawar Putih Di Seberang Jalan

Mawar putih di seberang jalan... Kumelihatnya saat melintas Tangkainya lembut Selembut kelopaknya, Setenang mahkota... Mawar putih di seberang jalan... Aku melintas lagi... Kusapa ringan saat itu Mawar putih di seberang jalan... Tiada sapa saat ini... Mawar putih di seberang jalan... Tangkainya masih lembut... Selembut kelopaknya, Setenang Mahkota... Mawar putih di seberang jalan... Tiada layu, Keindahanmu abadi Di taman hatiku!
aku ada awalnya aku ada akhirnya aku percaya... ada titik awal dan titik akhir dari aku kan kucari hingga aku bukan lagi aku