Refleksi Perkuliahan Filsafat
Aku duduk di baris kedua di perkuliahan siang tadi. Membuka
laptop dengan file pdf tentang filsafat idealism yang akan dibahas pada
pertemuan itu. Mas Sulistyono dengan senyam senyum mempresentasikan hasil
belajarnya semalam. Duduk di depan dengan rambut belah tengah khasnya. Setelah presentasi
sebentar, sesi komentar dan tanya-tanyapun dibuka. Adalah Mas Kusaeri yang
pertama membuka pertanyaan tentang bedanya inspirasi dan ide. Meskipun saya
masih kurang faham penuh, sayapu menyela sebentar mengungkapkan sedikit
pengetahuan saya tentang apa itu ide dan apa itu inspirasi, yang sepengetahuan
saya inspirasi merupakan ise yang kreatif dan cenderung inofatif. Keluarnya inspirasipun
biasaya tergugah oleh suasana hati maupun setting tempat yang cocok dengan si
pencari inspirasi. Tak lama kemudian Mas Ridwanpun ikut menyatakan pendapatnya
tentang idealism yaitu tentang apa yang dipikirkan dan direalisasikan
sesudahnya. Pendapat-pendapat yang semakin banyakpun juga dinyatakan oleh Mas
Riawan, Mas Ikhsan, Bu Maryati, Bu Rahayu, Bu Dini dan Mas Bayu yang selalu
mengaitkan segalanya dengan keolahragaan yang merupakan bidang keahliannya.
Tetapi tidak dengan Mbk Daim, dia diam, tenang dan main laptop, tidak saya
ketahui sedang meliat-lihat apa di laptopnya, syapunpun menerka ya mungkin itu
filsafat pendaimnya, eh..maksud saya pendiamnya. Hal serupa juga dilakukan Pak
Cipto yang asik ngenet dengan tabletnya, mungkin Pak Cipto lagi nyicil sibuk dengan
kegiatan kampusnya, yang tak lain kerjaan-kerjaan di seni musik FBS UNY. Tak lama
setelah itu Pak Dardiri pun menyudahi perkuliahan hari ini, saya dan
rekan-rekan IP-pun bergerombol keluar ruangan menuju bawah pohon rindang untuk
melepas penas. Crik..Crik..Puusss...Mas Iksan mulai menyulut sebatang rokok dan
diikuti teman-teman yang lain...Senyum-senyumpun mulai mengembang, menyadari
hidup terlalu rugi jika hanya untuk kepenatan...
Komentar
Posting Komentar